Tahukah kamu? Banyak orang mengira Entrepreneur dan Entrepreneurship memiliki arti dan makna yang sama , tetapi nyatanya kedua hal tersebut cukup berbeda.
Tahukah kamu? Banyak orang mengira Entrepreneur dan Entrepreneurship memiliki arti dan makna yang sama , tetapi nyatanya kedua hal tersebut cukup berbeda.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis "Entreprende" yang berarti melakukan atau mengelola sehingga dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan atau mengelola sesuatu. Istilah entrepreneur ini pertama kali di kenalkan oleh Jean-Baptiste Say di abad ke-19 pada tahun 1803, Say menjelaskan bahwa entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi dan menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Entrepreneur adalah sebutan untuk orang yang melakukan kegiatan usaha sedangkan Entrepreneurship adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang entrepreneur atau ilmu yang mempelajari seorang entrepreneur. Dengan kata lain entrepreneurship dapat diartikan sebagai suatu kegiatan berwirausaha untuk menghasilkan profit. Menurut Zimmerer (2008),Entrepreneurship diartikan sebagai suatu penerapan kreativitas dan inovasi seseorang dalam memecahkan suatu masalah dan melihat peluang dari permasalahan tersebut.
Seiring berkembangnya dunia pendidikan, entrepreneurship tidak hanya dilakukan oleh seorang pemilik bisnis saja melainkan juga dapat dilakukan oleh seorang karyawan yang biasa disebut dengan "Intrapreneur". Intrapreneur adalah seorang karyawan yang memiliki jiwa entrepreneurship. Perlu dipahami bahwa mental pemimpin,dapat tumbuh pada diri siapa saja,bukan hanya dari seorang pengusaha. Menurut Podomoro University, jiwa entrepreneurship dapat dilatih dan dipelajari. Jiwa entrepreneurship dapat ditunjukan dengan 4 karakteristik dasar yakni mental,kepemimpinan,pelaksanaan dan keterampilan.
4 Tips Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship
1. Empathy
Menjadi seorang pemimpin, wajib hukumnya untuk memiliki rasa empati terhadap orang lain. Seorang pemimpin dapat tumbuh apabila dia memiliki rasa peduli dengan masalah yang dihadapi oleh orang lain. Sebab tugas dari seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah bukan membuat sesuatu karena ego pribadi.
2. Kreatif
Menjadi seorang pemimpin juga membutuhkan adanya kreativitas, kreatif dalam menemukan sebuah peluang dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah dengan membuat suatu inovasi terbaru. Menjadi seorang pemimpin juga harus pandai mencari cara untuk membuat usahanya dapat berjalan sustain dalam jangka yang panjang.
3. Solutif
Ketika seorang pemimpin sudah memiliki rasa empati dan mampu melihat sebuah peluang dari suatu masalah. Mereka harus mampu untuk memastikan bahwa inovasi yang mereka buat dapat benar-benar menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat luas. Apabila tidak maka inovasi tersebut tentunya tidak dapat berguna bagi orang lain sehingga tidak dapat digunakan. Intinya dalam membuat suatu bisnis ,bukan hanya profit saja yang perlu dipikirkan melainkan juga fungsi dan kegunaan dari bisnis tersebut, apakah mampu berdaya guna bagi orang lain atau tidak.
4. Mental Pemimpin
Hal yang paling berat menjadi seorang pemimpin adalah mental kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki mental yang sangat kuat dalam menghadapi segala permasalahan di dalam bisnis, kuat untuk dijatuhkan oleh orang lain ,kuat juga apabila harus mengalami kegagalan. Seorang pemimpin juga harus pandai dalam mengatur emosi nya dan mampu mengklasifikasi ketika harus berhadapan dengan keluarga,teman, serta rekan seprofesi.
Penulis : Adena Cordelia