Berkenalan dengan Peluang

Lesson 17/36 | Study Time: 15 Min
Berkenalan dengan Peluang

Faktanya, seorang Professor di Harvard Business School, ia telah melihat ribuan wirausahawan dengan idenya dan juga rencana mereka serta apa yang telah mereka pelajari setelah terjun ke bisnis, mulai dari teknologi, manufacturing, aviasi, dsb. Ia telah melihat banyaknya ide dan tim gagal mendapatkan untuk mendapatkan daya tarik, dan juga sebaliknya ia juga telah melihat beberapa keberhasilan yang luar biasa. Pelajaran utama yang dapat diambil dari karier keterlibatan dengan usaha kewirausahaan adalah bahwa tidak ada batasan untuk apa yang dapat dicapai oleh tim dengan keahlian, kerja keras, dan tentunya sedikit keberuntungan.

Menemukan Peluang melalui Pertanyaan Sederhana

Rahasia untuk menemukan peluang adalah rasa ingin tahu, waspada, dan mau menjalankan eksperimen walaupun kemungkinan besar eksperimen tersebut tidak akan berhasil, setidaknya di awal.

Kesempatan atau peluang biasanya berupa jawaban untuk beberapa pertanyaan sederhana namun sangat mendasar, sebagaimana berikut ini :

· Kenapa lama sekali ?

· Mengapa biayanya mahal sekali ?

· Kenapa saya tidak bisa…?

· Apa yang dapat saya lakukan dengan teknologi baru ini ?

· Bisakah saya menerapkan teknik analisis baru ke kumpulan data besar untuk menciptakan kemungkinan baru ?

· Sebuah model bisnis baru ada di negara asing atau industri tertentu, apakah dapat diaplikasikan oleh saya ?

· Dapatkah saya mengubah komitmen modal menjadi aliran sewa?

· Saya atau kawan saya memiliki sumber daya tertentu atau kelebihan tertentu, Apakah mungkin saya dapat mencari cara untuk menggunakannya sehingga lebih produktif?

· Dapatkah saya mengirimkan produk atau layanan yang sudah ada dengan model bisnis baru, misalnya online, build to suit,dll.?

· Bisakah saya menjual tanpa perantara / memotong tanpa perantara ?

Banyak sekali jenis kewirausahaan yang dibentuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mereka berupaya keluar dari sistem yang konvensional, menurunkan biaya, terjun langsung ke konsumen, membuat layanan yang lebih nyaman, mengembangkan produk dengan teknologi baru, atau menemukan cara untuk memanfaatkan aset yang ada.

Berikut adalah beberapa contoh dan study case atas jawaban terhadap pertanyaan yang sederhana:

· Hyperloop Technologies mengembangkan sistem transportasi penumpang dan barang yang super cepat, dengan modal dan biaya operasional yang rendah.

· Boohoo memproduksi dan menjual pakaian modis dalam waktu singkat yang dibutuhkan oleh perancang dan pengecer busana tradisional

· Dollar Shave Club menjual pisau cukur berkualitas tinggi dan murah serta perlengkapan mandi pria lainnya langsung ke konsumen

· Indigo Agriculture memanfaatkan mikrobioma tanaman untuk menciptakan tanaman yang dapat tumbuh cepat, tahan serangga, dan tahan panas yang aman bagi lingkungan, juga bergizi.

· Stitchfix memberikan layanan styling dan pakaian langsung kepada wanita berdasarkan preferensi mereka (budget, ukuran, dan style).

· Uber menggunakan perangkat lunak (software) untuk menghubungkan konsumen dengan pengemudi yang menggunakan mobil mereka sendiri.

· Docusign memungkinkan pengguna untuk menandatangani dan mengelola dokumen secara online dengan aman.

· Coupa memberikan layanana kepada perusahaan untuk mengoptimalkan proses pembelian mereka, menghemat biaya dan meningkatkan kualitas

· Boatbound memungkinkan pemilik untuk membuat daftar perahu untuk disewa dan pengguna untuk menyewa perahu dan menyewa kru

· Rubicon Global telah menciptakan jaringan pengangkutan dan daur ulang sampah virtual untuk bisnis besar dan kecil

· Iora Health memiliki model yang sangat berbeda dalam Mmnajemen layanan kesehatan yang dapat meningkatkan hasil kesehatan dan menurunkan biaya

Beberapa ide yang mendasari perusahaan-perusahaan diatas telah direplikasi di seluruh berbagai belahan dunia. Sebagai ilustrasi, ada ratusan replikasi / cloning dari Uber di berbagai geografi - DiDi di China, Gojek di Indonesia, dan Ola di India. "Uber" telah menjadi pelopor bagi ratusan perusahaan baru yang mencoba menerapkan model Uber tetapi dalam industri yang berbeda. Anda bahkan dapat membeli perangkat lunak / software yang murah yang memungkinkan Anda membuat ulang arsitektur perangkat lunak Uber dan menyesuaikannya dengan lokasi atau industri baru.

Di Indonesia juga terdapat puluhan bahkan ratusan Perusahaan yang mereplikasi Perusahaan yang sudah sukse di luar negeri, sebagaimana berikut ini :

· Grab dan Gojek yang mereplikasi Uber

· Halodoc yang mereplikasi Teladoc Health

· BukaLapak dan Tokopedia yang mereplikasi Amazon.com

· Privy ID yang mereplikasi Docusign

· Dll.

Ekonom terkemuka Joseph Schumpeter pernah menggambarkan kewirausahaan sebagai proses penghancuran kreatif di mana perusahaan mengembangkan beberapa kombinasi produk baru atau cara baru untuk mengkomersilkan produk yang sudah ada. Sebut saja Uber, sebagaimana Taksi yang sebelumnnya sudah ada namun dikemas dan diberikan dengan cara yang sama sekali berbeda dengan taksi, supir menggunakan mobil mereka sendiri, semuanya terhubung dengan pelanggan secara online. Deskripsi Schumpeter tentang tindakan kewirausahaan dapat diperluas dengan menambahkan dimensi "tempat", sebagaimana DiDi meniru model Uber di China, Gojek menirunya di Indonesia.

Dalam sebuah riset, beberapa keberhasilan kewirausahaan besar dalam sejarah, telah berhasil mengidentifikasi kondisi umum serta hal tertentu seperti banyak Perusahaan mengambil layanan yang banyak tidak disukai kemudian menjadikannya menjadi jauh lebih baik. Contohnya adalah Gofood. Mengantri makanan bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan membuat frustrasi bagi banyak oranga, dengan adanya layanan GoFood, pelanggan mendapatkan kenyamanan untuk mendapatkan makanan yang diinginkan tanpa harus bersusah payah. Serta banyak sekali keberhasilan wirausahawan yang berhasil membuat ketidaknyamanan pelanggan menjadi jauh lebih baik sehingga disukai oleh pelanggan.