Mari kita lihat bagaimana cara melakukan estimasi terhadap jumlah pasar dan market shara yang dapat kita raih. Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh perusahaan baru yang membuat produk Kasur baru yang dapat langsung dikirim ke pelanggan. Perusahaan ini bermaksud untuk memotong saluran ritel yang ada dimana pelanggan cukup memesan secara online.
Dalam pengirimannya, perusahaan ini akan memasukkan kasur ke dalam kotak kecil, dimana kasur terbuat dari bahan busa viskoelastik yang dapat dipadatkan sekecil mungkin untuk dimasukan ke dalam box sehingga mudah dikirimkan langsung kerumah pelanggan. Harga yang ditawarkan juga jauh di bawah kualitas kasur yang sebanding serta menawarkan jaminan uang kembali 100 hari.
Bagaimana Anda menilai peluang yang diidentifikasi oleh para founders perusahaan ini ? Berikut adalah asumsi beberapa informasi tentang pasar di Indonesia tahun 2021.
• Populasi : 276 juta
• Harga kasur rata-rata (semua jenis): Rp. 15.000.000
• Pendapatan Rumah Tangga Median: Rp. 800.000.000
• Pangsa pasar saat ini menurut jenis kasur:
· 60% kasur pegas
· Kasur Busa 25%
· 11% Kasur lainnya
• Jumlah produsen kasur: 250
• Pangsa pasar tiga pabrikan teratas : 47% dari total saluran distribusi:
Saluran distribusi:
• 47% Toko Khusus
• 38% Toko Furnitur
• Waktu rata-rata untuk membeli kasur baru: 8-10 tahun
• Total pendapatan tahunan industri kasur adalah : Rp 70 Trilliun
Berapa persen pasar yang menurut Anda dapat ditangkap oleh perusahaan ini ?
…..%
Komentar :
Segmen perusahaan ini hanya sekitar 36 juta Kasur dari total pasar atau sekitar 13%
• Total Populasi : 276 Juta
• Populasi yang menggunakan Kasur busa : 25% atau sekitar 70 Juta Orang
• Populasi Dewasa dari total populasi yang menggunakan Kasur busa : 50% atau sekitar 35 juta
Dimana mereka menjual Kasur busa dalam jumlah terbatas untuk orang dewasa yang bersedia membeli secara online tanpa melakukan uji coba di toko. Dalam hal ini, perusahaan ini mungkin tidak dapat berharap untuk menangkap persentase yang tinggi dari total pasar, terutama jika akan ada pesaing yang menggunakan model bisnis yang sama.
Namun, mungkin saja perusahaan ini mendapatkan beberapa nilai persentasi dari pasar yang sangat besar ini, dengan pendapatan mencapai penjualan tahunan mencapai lebih dari 1 Triliun rupiah dengan perhitungan sebagai berikut :
• Harga Kasur yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar atau Rp. 9.000.000
• Jumlah pelanggan : (Orang Dewasa yang bersedia membeli online dengan harga Rp.9.000.000) adalah 1% atau 350.000 orang
• Jumlah penjualan = 350.000 x Rp. 9.000.000 = Rp. 3.15 Triliun
Hal ini dapat tercapai apabila biaya-biaya seperti manufaktur, akuisisi pelanggan, margin keuntungan, dll. cukup rendah, mereka mungkin dapat membangun bisnis yang menguntungkan.
STUDY CASE PERUSAHAAN KASUR 02
Banyak perusahaan telah sukses
dalam mengembangkan produk dan layanan baru tanpa mengubah identitas mereka.
Sebagai contoh, McDonald's, setelah sukses dengan gerai makanannya, berhasil
memperluas kehadirannya dengan menciptakan McCafe tanpa mengubah identitas
utamanya.
Perusahaan kasur juga dapat
mengadopsi strategi ini untuk meningkatkan pendapatannya. Mereka dapat
memperluas produknya dengan menjual bantal dan guling, selimut, bedcover, dan
perlengkapan kamar lainnya. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperluas pangsa
pasar mereka dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan yang sudah ada.
Hal ini juga dapat membantu
perusahaan untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah. Dengan menawarkan
produk-produk baru yang relevan dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat
memperluas basis pelanggan mereka dan meningkatkan pendapatan secara
keseluruhan.
Dalam melakukan ekspansi produk
seperti ini, penting bagi perusahaan untuk tetap konsisten dengan identitas dan
nilai-nilai merek mereka. Dengan cara ini, mereka dapat mempertahankan
loyalitas pelanggan yang sudah ada sambil menarik pelanggan baru dengan
produk-produk baru yang menarik.