4.1 Ancaman Keamanan Internet
Ancaman keamanan internet mencakup berbagai risiko dan potensi serangan yang dapat merugikan individu, organisasi, dan infrastruktur online. Berikut adalah beberapa ancaman keamanan internet yang umum:
Malware:
Jenis perangkat lunak berbahaya yang mencakup virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware.
Tujuan malware bisa mencakup merusak data, mencuri informasi pribadi, atau mengambil kendali sistem.
Phishing:
Serangan yang menggunakan trik atau penyamaran untuk mendapatkan informasi pribadi, seperti kata sandi atau informasi keuangan.
Phishing sering dilakukan melalui email, pesan instan, atau situs web palsu.
Serangan Denial-of-Service (DoS) dan Distributed Denial-of-Service (DDoS):
DoS bertujuan membuat layanan atau sumber daya tidak tersedia dengan mengalirkan lalu lintas yang sangat besar ke suatu situs atau sistem.
DDoS melibatkan penggunaan banyak perangkat terhubung untuk melancarkan serangan, membuat layanan menjadi tidak dapat diakses.
Serangan Man-in-the-Middle (MitM):
Penyerang menempatkan diri di antara dua pihak yang berkomunikasi, memungkinkan mereka untuk memantau atau bahkan mengubah data yang dikirimkan.
Serangan Zero-Day:
Pemanfaatan kerentanan dalam perangkat lunak yang belum dikenal atau belum diperbaiki.
Serangan ini terjadi sebelum vendor perangkat lunak mengeluarkan pembaruan atau perbaikan keamanan.
Serangan Ransomware:
Malware yang mengenkripsi data pada sistem korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial dari korban.
Kerentanan Perangkat IoT (Internet of Things):
Perangkat IoT yang tidak aman atau tidak terlindungi dapat menjadi pintu masuk untuk serangan siber, seperti kamera keamanan atau perangkat pintar yang mudah diretas.
Eksploitasi Kelemahan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak:
Serangan yang memanfaatkan kelemahan dalam perangkat keras atau perangkat lunak untuk mendapatkan akses atau kontrol atas sistem.
Serangan Spear Phishing:
Bentuk phishing yang sangat terarah, di mana penyerang melakukan penelitian mendalam tentang target mereka untuk membuat pesan yang lebih meyakinkan.
Pencurian Identitas:
Penggunaan informasi pribadi seseorang tanpa izin untuk melakukan penipuan atau kegiatan kriminal lainnya.
Pelanggaran Data:
Akses atau pengambilan data tanpa izin dari suatu sistem atau organisasi, sering kali melibatkan informasi pribadi atau keuangan.
Serangan Social Engineering:
Pendekatan manipulatif untuk mendapatkan informasi sensitif dari individu dengan berpura-pura atau memanfaatkan hubungan interpersonal.
Serangan DNS Spoofing atau Cache Poisoning:
Manipulasi sistem DNS untuk mengarahkan pengguna ke situs web palsu atau merusak integritas data DNS.
Botnets:
Jaringan komputer yang dikendalikan secara eksternal untuk melancarkan serangan, mengirimkan spam, atau melakukan kegiatan jahat lainnya.
Kriptografi Lemah atau Rusak:
Pemanfaatan kunci kriptografi yang lemah atau teknologi kriptografi yang sudah tidak aman.
Pemahaman mendalam tentang berbagai ancaman ini penting untuk merancang strategi keamanan siber yang efektif dan melindungi sistem dan data dari potensi serangan.