Empati dalam berkomunikasi tidak sebatas dalam berbicara, tetapi bisa juga dalam bentuk tindakan, misalnya seperti:
Saat ada teman yang bersedih atas sesuatu hal, maka perilaku empati yang muncul itu, misalnya dengan hadir atau ada untuk dia pada saat sedih dan juga berusaha menghiburnya.
Membantu serta juga ikut menyelesaikan masalah teman apabila membutuhkan.
Jika ada teman yang sedang sakit, kita bisa menjenguk dan membawakan apa yang ia butuhkan.
Pada saat melihat ada anak telantar di jalanan, kita bisa memberikan sedekah atau makanan, bentuk tindakan seperti juga sudah menunjukkan empati.
Studi Kasus
Sudah hampir sebulan, Rudi datang terlambat ke sekolah. Setiap terlambat, dia dikenakan hukuman berdiri di luar kelas. Pada suatu hari, saat sedang menuju perjalanan ke sekolah, Ria, teman Rudi, melihatnya di pinggir jalan sedang menjual makanan. Di hari yang sama, Rudi juga datang terlambat.
Melihat hal tersebut, Ria merasa sedih dan ingin membantu Rudi. Dengan berempati, apakah tindakan yang bisa dilakukan agar Rudi tidak terlambat lagi dan pihak sekolah mengetahui kondisi Rudi, tanpa membuatnya tersinggung?
Research tells us that listening with empathy is the basis for a host of important workplace skills and strategies: assessing situations, making rational decisions, generating connections between theory and practice, arriving at deeper understandings of beliefs, adapting to new perspectives, informinginstructional decisions, challenging traditions, improving teaching and learning, and validating ideals (Jalongo, 2008).