Dari beberapa buku tentang leadership, cara paling efektif untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan langsung mempraktikkannya. Dengan cara ini, akan didapatkan pengalaman langsung yang pastinya unik dan berguna untuk mengasah kemampuan leadership tersebut.
“... Aristotle observed that people become virtuous by acting virtuous: if you do good, you’ll be good. His insight has been confirmed in a wealth of social psychology research showing that people change their minds by first changing their behaviour. Simply put, change happens from the outside in, not from the inside out. As management guru Richard Pascale puts it, “Adults are more likely to act their way into a new way of thinking than to think their way into a new way of acting.” So it is with leadership. Research on how adults learn shows that the logical sequence—think, then act—is actually reversed in personal change processes such as those involved in becoming a better leader. Paradoxically, we only increase our self-knowledge in the process of making changes. We try something new and then observe the results—how it feels to us, how others around us react —and only later reflect on and perhaps internalize what our experience taught us. In other words, we act like a leader and then think like a leader (thus the title of the book).. “
“... Aristoteles mengamati bahwa orang menjadi berbudi luhur dengan bertindak bijak: jika Anda berbuat baik, Anda akan menjadi baik. Pemahamannya telah dikonfirmasi dalam banyak penelitian psikologi sosial yang menunjukkan bahwa orang akan mengubah pikiran, dengan terlebih dahulu mengubah perilaku. Sederhananya, perubahan terjadi dari luar ke dalam, bukan dari dalam ke luar. Seperti yang dikatakan oleh pakar manajemen Richard Pascale, 'Orang dewasa lebih cenderung berpikir mencari solusi yang baru, daripada bertindak dengan cara yang baru".
Begitu pula dengan kepemimpinan. Penelitian tentang bagaimana orang dewasa belajar menunjukkan urutan logis—berpikir, lalu bertindak—berkebalikan dengan proses perubahan pribadi dalam proses seseorang menjadi pemimpin yang lebih baik.
Paradoksnya, kita hanya meningkatkan pengetahuan diri kita dalam proses membuat perubahan. Kami mencoba sesuatu yang baru, lalu mengamati hasilnya—bagaimana rasanya bagi kita, bagaimana reaksi orang lain di sekitar kita. Baru kemudian kita merefleksikan dan mungkin menginternalisasi apa yang pengalaman tersebut ajarkan kepada kita. Dengan kata lain, kita bertindak seperti seorang pemimpin dan kemudian berpikir seperti seorang pemimpin (seperti tertera dalam judul bukunya) ...."
Source: Act like a Leader, Think like a Leader by Ibarra, Herminia. Page 14.
Setelah mengikuti materi yang diberikan, MojadiFren pastinya sudah mendapatkan gambaran tentang cara terbaik mengembangkan skill leadership. Menurut versimu sendiri, adakah cara lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan skill ini?
The Essence
Setelah mengikuti pembahasan di bagian 1.1. sampai dengan 1.4., menurut MojadiFren, apakah pengertian leadership itu?
*Materi ini muncul setelah menjawab pertanyaan diatas
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh para expert kesimpulan yang bisa diambil mengenai pengertian leadership adalah sebagai berikut.
Leadership adalah kemampuan untuk memimpin sebuah tim dengan cara memotivasi, berkomunikasi yang baik, juga berempati. Kemampuan tersebut harus dijalani dengan tulus dan juga bertanggung jawab.
Leadership tidak dilahirkan, tetapi dibentuk melalui berbagai kegiatan yang akan melatih dan mengembangkan kemampuan dasar.
Leader yang baik adalah yang tulus, yaitu leader yang bekerja bukan karena adanya insentif saja. Namun, karena memang memiliki keinginan untuk membagi pengalaman yang dimiliki, mengembangkan diri bersama, dan mencapai keberhasilan bersama-sama.
Mulailah melatih kemampuan leadership sejak dini dengan cara aktif di berbagai kegiatan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.
Lakukanlan sekarang, jangan ditunda-tunda lagi. Semakin cepat kita memulai, semakin cepat pula manfaatnya terasa.