Menurut Kak Ali, data adalah faktor penting lainnya yang harus dimiliki dalam memecahkan masalah. Saat Kak Ali kuliah di ITB dan berkegiatan di Himpunan Mahasiswa, ia kerap menyelesaikan sesuatu atau mencapai tujuan secara terstruktur. Harus ada latar belakang, data, dasar pemikiran atau rumusan masalah, dan landasan teori. Baru setelah itu ia melakukan analisis sampai berujung kesimpulan dan rekomendasi.
Pola pikir inilah yang Kak Ali tekuni dan lakukan dari sejak kuliah sampai sekarang ketika menggeluti bisnis. Biasanya, kita kerap reaktif ketika ada masalah. Misalnya, bisnis kuliner, seperti yang digeluti Kak Ali, mengalami sepi penjualan. Biasanya, reaksi kita langsung “ayo, kita lakukan promo”, “memberi gratis”, atau “bikin giveaway”. Padahal, mungkin bukan itu hal-hal yang harus dilakukan, atau diiklankan, melainkan sebenarnya ada masalah-masalah lain yang harus dipecahkan.
Itulah pentingnya research dan analytical harus kita terapkan setiap saat sehingga tidak salah dalam mengambil solusi untuk memecahkan masalah. Urutannya yang pertama adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah ini yang paling penting dan harus dilakukan dengan adanya data. Kita tidak bisa menjelaskan apakah terjadi masalah atau tidak tanpa berdasarkan data.
Contoh kasus lagi dalam bisnis kuliner, misalnya target omset yang ingin dicapai adalah 5 juta per hari, tapi ternyata dalam seminggu terakhir omzet yang dicapai hanya 3 juta per hari. Kalau tidak berdasarkan data, mungkin kita akan reaktif langsung mengadakan promosi dan lain-lain yang sebenarnya bukan itu masalahnya. Ternyata dengan adanya data, 3 juta itu bisa kita breakdown. Dengan omzet segitu, yang ramai di makan malam atau siang? Makan di tempat atau take away secara online? Atau memang konsumennya yang berkurang. Tiap-tiap masalah tersebut memiliki solusi yang berbeda-beda. Ketika dine in nya bermasalah, mungkin kita harus promo. Ketika takeaway nya berkurang, mesti ada promo online. Ketika konsumen berkurang, mungkin kita harus memperbesar jangkauan pasar. Jika tadinya hanya satu kelurahan, berarti harus merambah ke kelurahan lain. Atau, mungkin konsumennya sama, tapi nilai transaksinya berkurang. Biasanya, per orang transaksinya 40 ribu,ternyata sekarang hanya 30 ribu. Apa yang terjadi dengan selisih 10 ribu. Produk apa yang bisa kita jual lagi untuk menutup selisih 10 ribu tersebut?. Atau, mungkin pola makan konsumen yang berbeda di siang dan malam sehingga kita bisa efektifkan biaya operasional.
Itulah pentingnya data dan penelitian untuk menghasilkan sebuah identifikasi masalah, analisis, dan akhirnya sebuah kesimpulan atau rekomendasi untuk memecahkan suatu masalah.